Tuesday 11 July 2017

Airspace Systems Kembangkan Teknologi Penangkal Serangan Drone

Kehadiran kendaraan udara nirawak alias drone sangat membantu pekerjaan manusia. Mulai mengambil video dari udara, pemetaan, hingga mantau badai bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Sayangnya, ada saja yang memanfaatkan drone untuk melakukan hal-hal negatif seperti kegiatan terorisme, dan memata-matai negara lain.

Berdasarkan alasan inilah, Airspace Systems mengembangkan sistem untuk meningkatkan keamanan penggunaan drone. Chief Technology Officer Airspace Systems, Guy Bar-Nahum mengatakan pihaknya sedang membuat drone yang memiliki kemampuan berburu layaknya seekor capung.

Menariknya, drone ini bisa terbang tanpa perlu diarahkan dan melumpuhkan drone di udara dengan menembakkan sebuah jaring. Demikian yang dikutip dari laman Tech Crunch, Selasa (11/7/2017).

Lalu, bagaimana cara drone ini bekerja? Dilengkapi dengan sistem pencari berupa kamera yang mengalirkan sinyal ke ratusan prosesor Nvidia. Optik ini nantinya akan membantu menentukan drone mana yang membahayakan. Pengguna hanya perlu mengonfirmasi melalui smartphone, dan drone pun akan langsung mengejar.

Hebatnya, drone buatan Airspace Systems ini bisa menghindari kabel dan pohon dalam proses pengejaran. Dua laser di bagian bawah drone berfungsi untuk menentukan titik kedekatan. Setelah dirasa cukup dekat, ia akan mengeluarkan jaring untuk mengurung drone yang berbahaya.

Tidak hanya itu, University of Southern California (USC) juga mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna menerbangkan 25 drone sekaligus tanpa tabrakan berbekal coding dan algoritma.

Nora Ayanian, Profesor Komputer Sains USC mengatakan, dengan adanya gerakan serentak ini, diharapkan kehadiran drone semakin berguna untuk membantu manusia. Pekerjaan seperti memantau kebakaran, dan mencari orang hilang bisa lebih mudah.

sumber:liputan6.com

Fidget Spinner Termahal Dibanderol Rp225 Juta

Fidget spinner kini menjadi permainan yang sedang digandrungi di masyarakat seluruh dunia. Di Indonesia, pemainnya mungkin hanya perlu merogoh kocek sedalam Rp10 ribu hingga Rp300 ribuan saja untuk membelinya.

Namun, sebuah perusahaan pembuat perhiasan asal Rusia bernama Caviar telah mendesain fidget spinner yang diklaim termahal di dunia. Permainan ini dibanderol seharga US$16.800 atau setara Rp225 juta. Apa yang membuat harganya selangit?

Caviar sebenarnya merilis empat versi dari fidget spinner mewah, yang termahal mengusung emas 100 gram. Dia juga dihiasi benang fiber dan kristal Swarovski.
Perusahaan telah memasarkan produk tersebut di Instagram mereka sejak lima hari lalu. Sejumlah netizen memberikan komentar.

"Aku menjual rumah untuk membeli ini. Tidak merekomendasikannya," tulis @alfiestewardd di kolom komentar.

Selain melapisi dengan kandungan emas, mengutip CNet, Caviar juga menyediakan opsi fidget spinner bertatahkan berlian, hingga edisi serat karbon, atau dekorasi warna bendera Rusia.

Caviar sebenarnya bukan pemain baru dalam industri barang mewah. Sebelumnya, perusahaan pernah menjual Nokia 3310 dengan pahatan wajah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di bagian belakang ponsel. 

Ponsel yang dibuat dalam rangka menyambut perhelatan KTT G20 itu dijual US$2.500 atau Rp335 juta. Ponsel legendaris yang dihidupkan kembali itu juga mengusung bodi yang dilapisi logam mulia, titanium dan emas kualitas tinggi.

"Sebagai penghormatan untuk pertemuan Presiden Rusia dan AS di KTT G20, Caviar menciptakan model kolektor ponsel #Nokia3310 dengan potret pemimpin dari kedua negara. Untuk pertama kalinya kedua profil presiden ditempatkan pada perangkat yang sama!" tulis Caviar di Instagramnya dalam Bahasa Rusia.

sumber:cnnindonesia