Friday 23 December 2016

Indonesia berada di peringkat 171 FIFA

http://aff.mbtrack.info/OSQ7VgdO-wh85-EgibdAcEq4-HXltq4-L7yCns1rj-QL9m434dLWu9eqlelyRAmw
Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara yang mengalami perbaikan peringkat FIFA paling baik pada Desember 2016.

Berdasarkan rilis peringkat FIFA yang dikeluarkan 22 Desember 2016, Indonesia naik peringkat hingga 8 tingkat. Itu adalah kenaikan yang paling signifikan dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Dalam rilis terbaru FIFA, Indonesia mengalami peningkatan delapan peringkat. Berkat peningkatan tersebut, Indonesia kini berada di peringkat 171 dengan jumlah poin 120.

Sementara itu citra Piala AFF naik di mata FIFA. FIFA kini tak lagi memandang Piala AFF sebagai laga persahabatan biasa.

Seperti dilansir dari situs FIFA, bobot pentingnya pertandingan merupakan satu dari sejumlah variabel dalam menghitung poin untuk peringkat tim sepak bola asosiasi negara anggota FIFA.
Variabel lainnya adalah hasil poin dari laga tersebut, yakni menang atau imbang, kekuatan dari tim lawan, dalam hal ini adalah peringkat terakhir tim tersebut, dan kekuatan konfederasi yang menjadi afiliasi turnamen tersebut.

'Logika dasar yang dipakai dalam penghitungan ini sederhanya: setiap tim yang tampil baik dalam sepak bola dunia memenangkan poin yang memungkinkannya menanjak dalam peringkat dunia,' demikian pernyataan FIFA mengenai prosedur peringkat untuk timnas sepak bola pria.

Penentuan poin itu didasari atas performa tim selama empat tahun dibandingkan dengan rangkaian hasil terakhir. Dalam situsnya FIFA menyatakan, 'Poin sebuah tim selama periode empat tahun ditentukan dari rata-rata poin dari pertandingan selama 12 bulan terakhir dan rata-rata poin yang didapat dari pertandingan yang lebih lama dari 12 pertandingan terakhir.'

Penentuan penghitungan peringkat FIFA ini pertama kali digelar pada Desember 1992. Ketika penghitungan ini mulai diterapkan, Jerman ada di puncak berkat performanya di tiga gelaran terakhir Piala Dunia. Posisi Jerman lalu tergeser Brasil setelah Selecao mampu menjuarai Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

Saat awal mulanya kurun waktu 1993-1998 metode penghitungan masih menggunakan cara sederhana yakni serupa sistem di liga-liga dunia di mana kemenangan dihargai tiga poin, imbang satu poin, dan tak ada poin saat kalah.

Namun, penghitungan untuk peringkat FIFA pun mulai berubah pada 1999. Saat itu metode penghitungan memerhatikan jumlah gol atau kebobolan, pertandingan kandang atau tandang, dalam laga persahabatan atau kompetsi, dan kekuatan sepak bola regional.

Metode ini berlangsung hingga usai Piala Dunia 2006 di Jerman. Usai gelaran Piala Dunia yang dimenangkan Italia tersebut, FIFA merevisi kembali metode penghitungan peringkat.

Jumlah gol atau kebobolan, serta pertandingan kandang atau tandang tak lagi masuk sebagai salah satu variabel penghitungan peringkat. Namun, jenis laga itu termasuk persahabatan atau kompetisi tetap masuk. Dan, mulai saat itu evaluasi poin beradasarkan performa selama periode empat tahun diterapkan.

Sumber : Cnn indonesia

0 comments:

Post a Comment