Thursday 8 June 2017

Mobil Listrik Di Indonesia, Industri Tak Perlukan PLN

Mobil listrik, menjadi pilihan dari Tesla Motors di Indonesia melalui Prestige Image Motorscars dengan meluncurkan Model X 75D. Padahal diketahui, di tanah air sendiri infrastruktur sebagai penunjang kendaraan listrik jelas belum memadai.

Infrastruktur yang diperlukan, salah satunya ialah pengisian listrik untuk umum, khusus kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Presiden Direktur Prestige Image Rudy Salim mengakui bahwa memang dengan dukungan dari pemerintah menyangkut pengisian listrik umum tentu dibutuhkan untuk ke depan. Namun, pemerintah dirasanya hanya cukup membuat infrastruktur, tanpa melibatkan listrik PlN.

"Itu tidak perlu mengeluarkan listrik dari PLN, kalau ceritanya PLN saja masih disubsidi misalnya," kata Rudy di Jakarta.

Bagi dia, jika demikian pemerintah dapat mengambil jalur alternatif, yaitu dengan memperoleh listrik dari tenaga matahari atau solar. Hal tersebut otomatis akan memangkas biaya dalam pengadaan listrik.

"Jadi benar-benar gratis, kita pakai solar panel untuk mengisi baterai mobil ini. Jadi gratis total," kata dia.

Dengan upaya seperti itu kata dia, pemerintah sendiri telah memberi dukungan terkait munculnya kendaraan ramah lingkungan. Penghematan minyak bumi mulai dapat dilakukan dan mencegah polusi, baik udara maupun suara.

"Bahkan satu tetes oli bisa cemari 20 liter air kalau tidak olah dengan baik. Jadi dari sisi lingkungan ekonomi dan sosial sangat bagus, tidak ada salahnya kalau didukung oleh pemerintah," kata dia.

Masih Cocok Tanpa Pom Listrik

Walau infrastruktur khusus mobil listrik belum tersedia, Rudy mengklaim persoalan tersebut tidak menjadi masalah. Bagi dia, semua itu kembali lagi kepada spesifikasi kendaraan, yang mana mayoritas mobil listrik pabrikan lain hanya mampu berjalan sejauh 70-80 km.

"Ada pabrikan lain yang jarak tempuhnya itu 80 km, nah itu pakai sebentar aja habis. Susah deh, Tesla ini jarak paling rendahnya 350 km," ungkap dia.

Ia menjelaskan, dengan kapasitas baterai yang dimiliki Model X 75D dapat digunakan dalam keseharian, tanpa mampir untuk melakukan isi ulang baterai.

"Cukup untuk pemakaian urban. Kebiasaan kita yang sehari-hari cuma dipakai ke kantor, atau aktivitas paling 60 sampe 70 km sehari. Jadi masih cukup ketika sampai rumah malem dicolok, pagi udah full lagi," kata dia.

Begitu juga, ia melanjutkan, terkait situasi kepadatan arus lalu lintas Ibukota dapat diatasi untuk tidak menguras daya. Fitur regeneratif braking akan bekerja saat kemacetan, disaat pengemudi menginjak pedal rem yang justru menghasilkan tenaga.

"Jadi jangkauan itu tetep tidak berkurang. Jadi setiap ngerem dia ngecas. Kalau ngerem menghasilkan turbin tenaga untuk listrik baterainya," kata Rudy.

sumber:cnnindonesia

0 comments:

Post a Comment