Wednesday 7 June 2017

Nasib Badak Sumatera di Ujung Proyek Panas Bumi

RASA prihatin mengiringi peringatan Hari Badak Sedunia yang setiap tahun akan diperingati serentak negara-negara pemilik satwa langka eksotis ini setiap tanggal 22 September.

Indonesia memiliki dua jenis spesies badakL badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang hidup di habitat Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)di Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Provinsi Lampung dan Kawasan Ekosistem Leuser, Provinsi Aceh.

Peningkatan populasi badak jawa di Ujung Kulon menunjukkan geliat positif. Sedangkan nasib badak sumatera justru terbalik.

Populasi badak sumatera cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Lebih dari 200 tahun yang lalu diperkirakan populasi badak terkecil di dunia ini masih sekitar 10 ribu individu.

Sejak tahun 1985, populasi terus menurun dari angka sekitar 600 menjadi kurang dari 100 individu saat ini. Badak sumatera saat ini diperkirakan hanya menempati 237.100 hektar di bentang alam Kawasan Ekosistem Leuser, 63.400 hektar di Taman Nasional Way Kambas dan 82 ribu hektar di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Dari tiga juta hutan yang disurvei, badak sumatera hanya menghuni 13 persen dari total area tersebut. Di bentang alam Leuser, badak sumatera diketahui menempati juga kawasan di luar batas Taman Nasional Gunung Leuser, yang berarti tingkat keterancaman mamalia besar ini menjadi lebih tinggi, baik dari minimnya upaya perlindungan maupun potensi konversi hutan yang menjadi habitatnya saat ini.

sumber:tribunnews

0 comments:

Post a Comment