Sebuah
gambar terbaru yang dikirim instrumen pencitraan NASA, Mars
Reconnaissance Orbiter (MRO) memperlihatkan salah satu permukaan Mars
yang berlubang di kawasan kutub selatan planet. Janggalnya, dari
banyaknya lubang yang bertengger di permukaan, ada satu lubang yang
cukup mengundang pertanyaan.
Lubang
tersebut, sebagaimana dilansir Science Alert, Senin (5/6/2017),
memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang lubang lainnya. Begitu pun
dengan kedalamannya. Jika dilihat lebih dekat, kedalaman lubang memiliki
cairan. Para ilmuwan NASA menyebut, lubang itu diyakini terbentuk dari
batu meteorit yang runtuh akibat dari lahar aktivitas vulkanik. Mereka
menamai kawasan ini dengan julukan "wilayah Keju Swiss", karena memiliki
pola lubang yang sama dengan keju Swiss.
"Lahar
menyebar ke kawasan kutub utara, di mana tidak terkena cahaya Matahari
secara menyeluruh. Akibatnya, lahar dan senyawa karbon dioksida membeku
dan membentuk pola berlubang," kata salah satu ilmuwan NASA.
Saat
ini, tim peneliti masih menginvestigasi dari mana awal mula lubang
paling dalam itu bisa terbentuk. Hingga kini, belum pernah ada lubang
sedalam itu yang pernah ditemui NASA. "Kami yakin, kandungan air yang
ada di dalam lubang itu adalah es lahar yang mencair," ia melanjutkan.
Sebagai
informasi, gambar ini diambil dengan menggunakan kamera High Resolution
Imaging Science Experiment (HiRISE) MRO. Instrumen tersebut membantu
para ilmuwan meneliti objek di Mars, lebih besar dalam jarak 200 hingga
400 kilometer (sekitar 125 hingga 250 mil) dari permukaan planet.
MRO
sendiri sudah berada di orbit Mars sejak Maret 2016. Tugasnya adalah
mengirim gambar detil dari planet Merah yang memperlihatkan perubahan
lingkungan planet yang tergolong ekstrem.
sumber:liputan6
0 comments:
Post a Comment