Perusahaan aviasi internasional Airbus menjadi saah satu
produsen pesawat yang memegang pangsa pasar cukup dominan di dunia. pesawat
produksi perusahaan asal Prancis ini banyak digunakan oleh maskapai di seluruh
dunia.
Bahkan, produsen pesawat terbang asal Indonesia, PT
Dirgantara Indonesia (Persero) pun juga menjalin aliansi dengan Airbus untuk
membuat beberapa produk di Indonesia, mulai dari helikopter hingga pesawat
terbang militer.
Berkembangnya bisnis Airbus tersebut ternyata tidak terlepas
peran Indonesia, khususnya sosok BJ Habibie. "Saya lulus S3, saya bekerja
ke industri yang kecil-kecil saja, yang buat pesawat sipil, bukan fighter atau
sejenisnya, dan perusahaan kecil itu adalah Airbus sekarang," kata BJ
Habibie di Gedung Bank Indonesia, Senin (13/2/2017).
Presiden Indonesia ke-3 tersebut bercerita, membangun
industri dirgantara di Indonesia, memang menjadi cita-citanya selama ini.
Diakuinya, untuk mewujudkan hal itu tidak mudah.
Tak hanya membutuhkan teknologi dan investasi yang cukup
banyak, kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) pun juga tidak bisa sembarangan.
Hal itu perlahan mulai tewujud ketika Habibie diminta oleh
Presiden Indonesia ke-2 Soeharto untuk kembali ke Indonesia. Soeharto
menyampaikan kepada Habibie akan menjadikan Habibie sebagai tokoh masa depan
Indonesia.
Ketika menjabat sebagai Wakil Presiden, Habibie berhasil
mebangun industri dirgantara dengan berhasil membuka lapangan kerja bagi 48
ribu engineer.
"Di dunia ini hanya 3 industri dirgantara yang
dibubarkan, Jepang karena perang, Jerman juga karena perang, dan Indonesia.
Tapi Indonesia dibubarkan itu karena krisis, tragis memang," cerita dia.
"Sekarang, Airbus sudah bisa bikin fighter, bikin
helikopter, bikin pesawat militer, kita?" tanya Habibie.
Untuk itu, dia meminta kepada generasi muda untuk tidak
pernah berhenti untuk menuntut ilmu. Dia pun berpesan, setinggi apapun ilmu
yang didapat, termasuk di luar ngeri, harus kembali ke Indonesia dan digunakan
untuk mengabdi kepada negara.
source : liputan6
0 comments:
Post a Comment