Monday 6 February 2017

Aktivitas Gunung Sinabung meningkat

Catatan pos pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sinabung menunjukkan gunung di Sumatera Utara itu meletus 12 kali pada Jumat (03/02) dan Sabtu (04/02). Namun, frekuensi tersebut menurun menjadi tujuh kali pada Minggu (05/02) dan enam kali pada Senin (06/02). 

Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pemerintah masih berupaya menyelesaikan relokasi tahap dua untuk 1.903 kepala keluarga. Sebanyak 1.655 unit rumah ditargetkan selesai pada Agustus 2017. Selanjutnya masih ada 1.050 KK yang harus direlokasi pada tahap tiga.

"Faktor penghambat utama adalah ketersediaan lahan. Lahan relokasi permukiman dan usahan tani belum tersedia sepenuhnya. Lahan tapak rumah sudah disiapkan di Siosar untuk 2.053 KK seluas 250 hektare. Namun tidak tersedia lahan usaha tani sehingga masyarakat tidak bersedia direlokasi," kata Sutopo.
Berdasarkan data PVMBG, Gunung Sinabung telah berada pada tingkat awas sejak Juni 2015. Tingkat itu adalah yang tertinggi dari empat taraf yang ada. Karena itu, menurut petugas PVMBG, masyarakat diminta menjauh dari puncak.

"Masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak…Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar," sebut petugas pos pengamatan PVMBG Gunung Sinabung, Deri Alhidayat.

Selama enam tahun terakhir, aktivitas Gunung Sinabung nyaris tak pernah absen setiap tahun. Pada Juni 2015, muntahan awan dan gas panas dengan kecepatan tinggi meluncur ke lereng gunung sehingga sebanyak 3.000 orang diungsikan.



0 comments:

Post a Comment